Skip to main content

Posts

Showing posts from 2006

Budaya Materi [Antariksa]

Budaya Materi Oleh Antariksa Apa makna benda-benda bagi manusia? Baik dari sudut pandang masyarakat tradisional maupun masyarakat modern pertanyaan ini bisa dijawab dengan dua hal, yang merupakan pokok kajian budaya materi (budaya pemanfaatan benda-benda oleh manusia, bagaimana manusia berhubungan dengan benda). pertama, benda-benda bisa diletakkan dalam perspektif fungsional saja. Dalam perspektif ini sebuah piring berfungsi sebagai wadah makanan, senjata berfungsi sebagai alat berburu dan mempertahankan diri terhadap serangan musuh, sepatu berfungsi sebagai pelindung kaki dsb. Fenomena peradagangan/ekonomi juga masih termasuk dalam perspektif ini. Yang kedua, benda-benda bisa juga diletakkan dalam perspektifnya sebagai totem, yaitu diasosiakan secara simbolik dengan sesuatu yang lain. Di sini benda-benda berperan sebagai pembawa maknamakna sosial tertentu. Cincin misalnya, yang tak terlalu penting dalam perspektif fungsional, dalam perspektif totem bisa bermakna kecantikan, kekayaan,

medium extra

Purwokerto, pk. 17:40 [08/06/02] .. aku teringat akan kalimat panjang yang tertera di cover buku Pencerahan-Suatu Pencarian Makna Hidup dalam Zen Buddhisme, terbitan Kanisius... " Hidup bukanlah beban yang mematikan ide atau semangat, melainkan suatu tantangan yang merangsang manusia untuk kreatif.. [Mahatma Gandhi]" seringkali kita justru terjebak dalam haru-biru..romantisme usang dan semacamnya.. belakangan aku banyak belajar dari kawan-kawan ku seperti danto, seto, wahyu, anang, juga boodie... ngga' selamanya realita harus dihadapi vis-a'vis, secara frontal... atau kata jule tertendensasi (maksudnya pasti bertendensi..) yah, nyatanya tiap orang emang beda cara pandang sih.. untukku lebih enak omong yang nyata..realis ketimbang ide-ide... dan aku emang terbiasa dengan materialisme bukan idealisme... konkrit aja. waktu aku ketemu danto, ngga' ada ide gila apapun yang kelintas. biasa aja.. kita jalan bareng, gojeg kere.. di sisi lain aku juga punya dunia

Catatan seorang HRD manager (copas)

Catatan seorang HRD manager Berikut adalah sharing informal dari seorang kolega. Semoga bermanfaat. Sebagai manager HRD di sebuah perusahaan swasta, tahukah anda tugas apa yang membuat saya bosan setengah mati? Ya, kalau anda pernah bekerja di bagian HRD mungkin anda bisa menebaknya, yaitu membaca CV dan dokumen lamaran lainnya. Bagaimana tidak bosan, satu lowongan kerja saja bisa mendatangkan ratusan pelamar kerja. Saya masih ingat beberapa tahun yang lalu, ketika perusahaan kami membuka 9 lowongan kerja. Tebaklah berapa jumlah dokumen lamaran yang sampai ke bagian HRD kami? 2452 dokumen! Lalu apa yang harus kami lakukan dengan pelamar sebanyak itu? Memilih secara acak diantara dua ribu orang lebih? Terlalu riskan. Mengundang semuanya untuk wawancara? Terlalu makan waktu, manajemen senior hanya memberikan waktu 2 minggu. Akhirnya seorang rekan mencetuskan sebuah ide yang (menurut saya) agak "jahat", yaitu cukup dengan melihat CV mereka saja. Intinya adalah CV yang tidak
ALANIS MORISSETTE - Hand In My Pocket I'm broke but I'm happy I'm poor but I'm kind I'm short but I'm healthy, yeah I'm high but I'm grounded I'm sane but I'm overwhelmed I'm lost but I'm hopeful baby What it all comes down to Is that everything's gonna be fine fine fine I've got one hand in my pocket And the other one is giving a high five I feel drunk but I'm sober I'm young and I'm underpaid I'm tired but I'm working, yeah I care but I'm restless I'm here but I'm really gone I'm wrong and I'm sorry baby What it all comes down to Is that everything's gonna be quite alright I've got one hand in my pocket And the other one is flicking a cigarette And what it all comes down to Is that I haven't got it all figured out just yet I've got one hand in my pocket And the other one is giving the peace sign I'm free but I'm focused I'm green but I'm wise I'm hard bu

Audioslave-Be Yourself

Audioslave Be Yourself Someone falls to pieces Sleepin all alone Someone kills the pain Spinning in the silence To finally drift away Someone gets excited In a chapel yard Catches a bouquet Another lays a dozen White roses on a grave To be yourself is all that you can do To be yourself is all that you can do Someone finds salvation in everyone And another only fame Someone tries to hide themself Down inside their selfish brain Someone swears his true love Untill the end of time Another runs away separated or united? Or is everyone insane? To be yourself is all that you can do To be yourself is all that you can do To be yourself is all that you can do To be yourself is all that you can do You can be fading up And pulled apart Or been in love Every single memory of Could have been faces of love Dont lose any asleep tonight I'm sure everything will end up alright You may win love But to be yourself is all that you can do To be yourself is all that you can do

Intelektual, Aktivis dan Perubahan Sosial

Intelektual, Aktivis dan Perubahan Sosial (1) Berikut ini adalah cukilan artikel yang ditulis oleh Antariksa, Intelektual, Gagasan Subaltern, dan Perubahan Sosial, © 1999-2004 KUNCI Cultural Studies Center: Peran intelektual dalam perancangan dan perubahan sosial telah lama menjadi bahan perdebatan, baik di Indonesia maupun di mancanegara. Secara ringkas, bisa digambarkan bahwa sebagian berpendapat intelektual seharusnya “berumah di atas angin”. Artinya tugas utamanya adalah bergelut dengan teori dalam bidang yang dipelajarinya di universitas atau lembaga-lembaga penelitian. Karena peran seperti itulah yang memang harus dimainkannya dalam proses perubahan sosial. Biarlah para politisi, teknolog, dan ekonom saja yang terlibat dalam perancangan dan perubahan sosial. Sebagian lainnya berpendapat bahwa intelektual seharusnya “turun ke bumi”, berpartisipasi langsung dalam proses perancangan dan perubahan sosial. Perdebatan yang kelihatan terlalu “hitam-putih” itu tampaknya kini sudah mulai

renungan hari ini..

"Bahwa Hidup haruslah ditempuh menolong tertolong Bahwa ketertindasan selayaknya disudahi mendidik terdidik Bahwa alam menggeliat naluriku air mata tanah raga angin kalbu Bahwa rona mereka merengkuh jiwaku tawa tangis harap Bahwa hidup haruslah bermanfaat bagimu bagiku -- Butet Manurung , suku anak dalam-orang rimba

september ceria.. ;p

selalu ada alasan mengapa aku berada disini, dan keyakinan itu membuatku mampu bertahan hidup.. [noriko tachiki] walah.. 11 tahun cing! apanya? ngendon di kota mendoan, Purwokerto. gila juga, kagak bosen apa? nah itu dia, Purwokerto dari awal mula disambangi udah mbetahin banget.. pertama, kotanya emang adem ayem. bahasanya gak ada matinya.. jauh dari pusat feodal Jawa kayak kraton Solo n Jogja.. kedua, orang2nya adaptif (berarti adaptor dunk..) terbukti sekarang pun ada hotspot di AQUATIC seafood lounge (iklan dikit bos!) warnet naudzubilee tambah terus.. ketiga, makanan yang gak pernah abis2nya jadi ikon: mendoan man! ... aku belom banyak cerita gimana jungkir baliknya komunitas di purwokerto.. bisa2 ga abis sebulan buat sekedar cerita temen ngopi joss di depan pom bensin pabuaran. gerakan? busyet... aku ketipu lagi! wakakak... kaga tau dah... sekedar merayakan 11 tahun keberadaan di kota ini, yap... itu aja yang jadi awalan. .. tadi siang jam 1-an aku jalan ke depan kampus tercinta.

Tak Ada Waktu Buat Belajar

Kalau dilihat dari logika ini, sebenarnya bukan salah sang siswa bila ia tidak lulus ujian, karena jika pun dia mau belajar, pasti tidak akan pernah sempat. Tahukah Anda, setahun itu hanya terdapat 365 hari, yang kita tahu sebagai tahun akademik siswa. Mari kita hitung! Hari Minggu; 52 hari dalam setahun, Anda pasti tahu kalau hari minggu adalah untuk istirahat. Hari tersisa tinggal 313. Hari Libur (Nasional maupun Internasional), Tak kurang dari 13 hari libur setahun. Hari tersisa tinggal 300. Liburan sekolah, Jelas semua siswa akan berlibur dan tidak akan belajar. Biasanya sekitar 2 bulan lebih, anggaplah sekitar 60 hari. Hari tersisa tinggal 240. Tidur 8 Jam sehari untuk kesehatan, berarti 120 hari terpakai. Hari tersisa tinggal 120. Tentu kita beribadah kan? paling tidak 1-2 jam kita beribadah, kita alokasikan 25 hari dalam setahun. Hari tersisa tinggal 95. BERMAIN yang juga baik untuk kesegaran dan kesehatan, paling tidak memerlukan 1 jam sehari. Terpakai lagi 15 hari. Hari tersis

Feminisme sebagai Filsafat Politik

Feminisme sebagai Filsafat Politik Dalam konteks tertentu, masalah feminisme selalu hadir, khususnya selama perempuan tetap tersubordinasi. Feminisme sendiri menentang proses subordinasi tersebut. Terkadang perlawanannya bersifat kolektif dan dengan penuh kesadaran. Namun, kerap pula perlawanannya bersifat sendiri-sendiri dan dengan setengah kesadaran. Perempuan hanya dilihat perannya secara sosial melalui kemalangan, kecanduan obat dan alkohol bahkan kasus kegilaan. Bagaimanapun dalam kurun waktu dua sampai tiga ratus tahun terakhir ini, hal itu telah menumbuhkan gerakan feminis yang nyata dan tersebar luas dan mencoba melakukan perlawanan dengan cara yang terorganisir menentang penindasan terhadap perempuan. Pertama kali suara feminisme terdengar di daratan Inggris pada abad ke-17. Dua ratus tahun kemudian, lebih banyak suara mulai bicara secara berkelompok. Selanjutnya, terdengar pula di Perancis dan Amerika Serikat. Feminisme yang terorganisir muncul saat transformasi ekonomi-polit

THE WORLD I KNOW..today!

"In generosity and helping others, be like a river. In compassion and grace, be like the sun. In concealing other's faults, be like the night. In anger and fury, be like dead. In modesty and humility, be like the earth. In tolerance, be like the sea. Either appear as you are, or be as you appear." (Mevlana Rumi) CAFE PERDIEM.. not CARPE DIEM Fuck all the system, fuck all the religions. Fuck allbut MONEY . I don't mind to fool the moslems withtwisted, manipulated and that one sided fucking news. I will do anything possible if it can raise theMONEY. I don't care about blasphemy to Christian's creed as long as it can turn into MONEY. That is why I print the Gospel of Judas and sell theda Vinci code books, Gramedia said. bahkan seorang teman ku pernah menyebut seluruh media mainstream di Indonesia lebih percaya pada adagium BAD NEWS IS GOOD NEWS . hari ini informasi, berita, dan produk media (mainstream) di belahan dunia manapun adalah komoditas. kalaupun ada y

TV-ku diperkosa (lagi!)

TV-ku diperkosa (lagi!) ... sore hari, pada jam-jam tertentu, tidak semua anak bisa melonjak-lonjak kegirangan. saat sebagian populasi anak Indonesia menghabiskan waktunya menatap "kotak ajaib" bertajuk televisi, "dora..dora..!" yap, seribu bahkan sejuta anak terhipnotis untuk terus melahap setiap jalinan cerita dari belahan dunia lain. ada "dunia baru" disana, yang tidak setiap dari kita mampu memahami apa yang sedang menghantui imaji mereka. bisa jadi karena kita terlampau silap mata dengan angka-angka dan rasio belaka. lain waktu, ada "spongebob" dan bentuk-bentuk tubuh lain diluar kebiasaan akal tua kita. hanya mereka yang lebih bisa memahami dan menikmati "kucing dan anjing" dalam tubuh yang sama. sekali lagi, tidak semua bisa ikut bergerak meniru setiap olah tubuh yang tersaji di depan mata. waktu terus beranjak, jatah orang dewasa mengganti saluran kartun dengan setumpuk info sore hari yang penuh kekerasan, bencana, gosip selebri

ANALISIS EKONOMI: Lebih Mandiri, tetapi Waspada

ANALISIS EKONOMI Lebih Mandiri, tetapi Waspada Faisal Basri Tanggal 14 Juni lusa kembali digelar pertemuan Consultative Groups on Indonesia atau CGI. Forum yang biasanya menyepakati utang baru bagi Indonesia itu tampaknya bakal berbeda. Kali ini pemerintah sudah berketetapan untuk tidak mengajukan utang baru. Yang akan diminta adalah penambahan hibah untuk penanggulangan bencana di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Penambahan hibah juga diharapkan berasal dari pengalihan pinjaman yang telah disepakati untuk dialihkan bagi pembiayaan rekonstruksi pascagempa (Kompas, 10 Juni 2006, halaman 17). Bagaimana seandainya jumlah hibah yang didapat tak mencukupi kebutuhan? Apakah pemerintah akan menerima tawaran utang baru untuk menutupi kekurangannya? Kita harus punya sikap tegas, yakni tak akan membiayai rekonstruksi pascagempa dengan utang luar negeri. Di luar bantuan kemanusiaan dari masyarakat internasional, kita harus mampu membiayainya sendiri. Sudah saatnya kita meningkatkan kemampuan sendiri.

‘GLOBALISASI’, NEO-LIBERALISME DAN DORONGAN-DORONGAN KEMUNDURAN EKONOMI KAPITALIS

‘GLOBALISASI’, NEO-LIBERALISME DAN DORONGAN-DORONGAN KEMUNDURAN EKONOMI KAPITALIS Oleh : Doug Lorimer Hal yang digembar-gemborkan para ekonom, sosiolog, para guru manajemen, wartawan dan politisi borjuis semua tipe bahwa kita saat ini hidup dalam era sejarah baru dimana ekonomi nasional, budaya nasional dan batas-batas kenegaraan sudah kehilangan makna dan luntur oleh sebuah proses “globalisasi” yang cepat dan baru. Sentral diskursus mutakhir ini adalah klaim bahwa sebuah “ekonomi yang benar-benar global” telah muncul atau sedang muncul dimana keyakinan kebijakan ekonomi dan negara dengan demikian tidak relevan. Ekonomi dunia sekarang didominasi oleh korporasi-korporasi yang telah meng-internasionalisasikan aktivitas mereka untuk semacam perluasan, bahwa pembawa produksi dan penjualan ke begitu banyak negara, bahwa mereka tak punya kesetiaan terhadap suatu negara-bangsa khusus dan akan menempatkan investasi dan operasi mereka dimanapun dalam pasar “global” dimana mereka mendapat