Skip to main content

TV-ku diperkosa (lagi!)

TV-ku diperkosa (lagi!)
...
sore hari, pada jam-jam tertentu, tidak semua anak bisa melonjak-lonjak kegirangan. saat sebagian populasi anak Indonesia menghabiskan waktunya menatap "kotak ajaib" bertajuk televisi, "dora..dora..!" yap, seribu bahkan sejuta anak terhipnotis untuk terus melahap setiap jalinan cerita dari belahan dunia lain. ada "dunia baru" disana, yang tidak setiap dari kita mampu memahami apa yang sedang menghantui imaji mereka. bisa jadi karena kita terlampau silap mata dengan angka-angka dan rasio belaka. lain waktu, ada "spongebob" dan bentuk-bentuk tubuh lain diluar kebiasaan akal tua kita. hanya mereka yang lebih bisa memahami dan menikmati "kucing dan anjing" dalam tubuh yang sama. sekali lagi, tidak semua bisa ikut bergerak meniru setiap olah tubuh yang tersaji di depan mata.
waktu terus beranjak, jatah orang dewasa mengganti saluran kartun dengan setumpuk info sore hari yang penuh kekerasan, bencana, gosip selebritis dan kaum-kaum politikus bicara. sebagian yang lain berbagi cerita dengan anak-anak yang antusias menghamburkan kegembiraannya setelah "dora..dora.." dan "spongebob"nya. kegembiraan yang lain datang saat sinetron kesayangan menyapa kembali dengan jalinan kisah cinta dan sengsara yang bersitegang dengan azab dan kitab suci. seakan dipuaskan ketika orang berwatak jahat dan baik pun bisa tiba-tiba menjadi paling suci dengan mantra-mantra suci "bertobat sebelum menjadi soto babat" repot juga khan..
hari-hari penuh dengan gambar bergerak dan imaji dunia yang saling bertabrakan. cuma dengan "kotak ajaib" abrakadabra... hopla.. berubahlah dunia! pun ketika tangis duka berlatar "you raise me up" menyelinap, ada banyak "penderma" menyajikan wajah si miskin papa dalam berbagai lomba mengais harap. ah, jangan lupa.. ada dunia penuh kritik dan intrik yang seringkali bersalut gula "ketawa" tiap senin malam.kita bisa ketawa, menangis, ketakutan dan geram hanya dengan menatap penuh perhatian "kotak imaji" nan ajaib di sepanjang hari. sambil sesekali menyalin penuh setiap kata-kata dan slogan promo yang menjadi kamus pergaulan terkini. coba saja, siapa yang tidak hapal "gitu loh.."
media kertas dan suara tinggal menunggu waktu untuk ketinggalan jaman. karena disana tak ada gerak imaji.. sekali-kali bolehlah bernostalgia minum kopi panas dengan sarapan koran baru di pagi hari atau menyimak request lagu dari saluran radio (digital sekalipun). hanya dengan "kotak ajaib" kita bisa berganti-ganti dunia semudah menekan tombol papan ketik komputer atau handphone. harap ingat, sms-pun sekarang bisa dilakukan dengan "kotak ajaib" kita... setiap denyut nadi gerak imaji selalu dipacu disana. maaf, kalo sampai saat ini masih ada sosok bertajuk manusia yang belum pernah sekalipun mengalami perjumpaan yang indah dengan "kotak ajaib" dunia modern. bisa jadi Anda-lah manusia yang paling tua di peradaban lanjut usia dunia teknologi.
dan pastinya hanya "kotak ajaib" pemenang satu-satunya saat ini ditengah derasnya "kotak-kotak ajaib" lain yang lebih kecil dan lengkap dengan kotak pandora yang sarat kenikmatan imaji.
mari rayakan kemenangan "kotak ajaib" ini dengan menatapnya berhari-hari selama perayaan akbar tim sepakbola dunia satu bulan ke depan.
mari kita melonjak-lonjak kegirangan sembari berteriak "dora..dora.."
jangan lupa tegur sapa "kamu kuning..." alih-alih di jalan bertemu "spongebob"
lupakan bencana di selatan jawa... tiap hari pasti ada bencana..
toh, "kotak ajaib" lebih berhasil menggalang dana dan bantuan kemanusiaan ketimbang si manusianya sendiri...
mari.. mari kita bergandengan tangan untuk mengenang perjumpaan langsung sesama manusia...
toh, "kotak ajaib" telah menyediakan teleconference alias konferensi bertele-tele langsung dari tempat kejadian. mari ucapkan selamat untuk mbah Maridjan yang sempat menikmati layanan tercepat untuk jadi idola di "kotak ajaib" kita...

"kotak ajaib"... jadikan aku manusia seutuhnya, seperti Tora Sudiro dan mbah Maridjan....

[anyar cellular, grendeng 496 pwt; 08.06.2006 pkl.17:57]

Comments

Popular posts from this blog

[indonesiamembaca] Taman Bacaan Masyarakat

Taman Bacaan Masyarakat Catatan yang tertinggal namun patut untuk disimak. Perjuangan Membangun Budaya Membaca dan Menulis Oleh : Virgina Veryastuti Negeri ini semakin terpuruk setiap harinya, ketika semua yang diinginkan dapat diraih dengan mudah alias serba instant, masyarakat tak lagi menyukai sebuah proses yang membutuhkan waktu lebih lama. Mulai dari pemrosesan makanan hingga budaya belajar dapat dilakukan secara instant. Membuat generasi muda tak lagi mau belajar apalagi membaca, sebuah ancaman serius bagi masa depan sebuah bangsa. Jakarta (21/2) Dalam sebuah acara diskusi pengantar literasi yang bertajuk : Pengalaman Komunitas Basis Membangun Budaya Membaca dan Menulis Berbasis Perpustakaan bertempat di Perpustakaan Diknas, Siti Nuraini ketua harian Family Education Series (FEDus) mengungkapkan bahwa "Wajah anak bangsa saat ini begitu mengkhawatirkan, menurut data diknas tahun 2004-2005, sekitar setengah dari 85 juta jumlah anak Indonesia tidak bersekolah. Dan perin
Bob Marley, Sang Pemantra Rasta Yusuf Arifin Kalau Jah (Tuhan) tidak memberiku lagu untuk aku nyanyikan, maka tak akan ada lagu yang bisa aku nyanyikan. (Bob Marley, mati dari bumi 11 Mei 1981) Gedung London Lyceum malam musim panas tahun 1975. Tanggalnya 18 dan 19 Juli. Konon di dua malam inilah Robert Nesta Marley, atau Bob Marley, tuntas memenuhi suratan nasibnya; menasbihkan dirinya sendiri menjadi pengkhotbah untuk kaumnya, kaum Rastafarian. Benar bahwa sejak sekitar akhir tahun 60an Bob Marley telah menjadi salah satu pengkhotbah paling fanatik kaum Rastafarian. Tetapi dua malam di gedung pertunjukan tua Inggris itu Bob Marley mencapai kesempurnaan yang hanya bisa diimpikan oleh banyak pemusik besar dunia, siapapun ia. Bob Marley mencapai titik ekstase transendental di atas panggung. Panggung, bagi pemusik, adalah altar untuk mencari ekstase transendental yang tak bisa mereka dapatkan di dunia yang materialistik. Pengganti altar gereja, saf-saf masjid, teras-teras candi atau ap

KUCING, SITI, JOKO dan KAMTO

KUCING, SITI, JOKO dan KAMTO (TOTO RAHARJO) Hampir setiap hari, dari pagi sampai sore hujan tak kunjung reda-memang sedang musimnya. Tapi banyak orang mengatakan salah musim (salah mangsa), pertanda bahwa metabolisme kehidupan ini sedang amburadul. Di rumah masing-masing: Siti, Joko dan Kamto masing-masing menemukan seekor kucing yang tengah berteduh di teras rumah dalam keadaan basah kuyup dan kedinginan. Melihat keadaaan kucing yang kelihatan memelas itu – Siti, Joko dan Kamto tergerak hatinya untuk menolong kucing tersebut dengan mempersilahkan kucing itu masuk ke dalam rumah. Apa yang dilakukan Siti, Joko dan Kamto terhadap kucing tersebut? Siti, ternyata tidak hanya sekadar menolong kucing dari kedinginan, dia juga tergerak hatinya untuk memelihara sekaligus mendidiknya. Karena Siti tidak mau maksud baiknya terhadap si Kucing itu kelak di kemudian hari justru malah merugikan, contohnya: Siti tidak mau kucing itu kencing dan berak di sembarang tempat, dia ju